Artificial Intelegence (A.I.)
- Ando Pratama
- Apr 28, 2019
- 3 min read
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga Artificial Intelegence(AI), didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), fuzzy Logic, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Objek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin dan program komputer untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, sains, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metode-metodenya meliputi:
Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.
Petimbangan berdasar kasus
Jaringan Bayesian
AI berdasar tingkah laku: metode modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metode-metode pokoknya meliputi:
Jaringan Saraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.
Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Dampak Positif kecerdasan buatan:
Kecerdasan buatan memiliki dampak positif yaitu dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan yang banyak, karena pada dasarnya mesin tidak akan mengalami rasa lelah Kecerdasan buatan sangat membantu manusia dalam pekerjaan yang bersifat terus menurut tanpa berhenti, selain itu kecerdasan buatan memiliki perhitungan yang tepat jadi kita tidak perlu lagi khawatir akan kesalahan perhitungan, kecerdasan buatan juga dapat membuat sebuah perusahaan hemat biaya, dengan menggantikan beberapa pekerja mereka dengan mesin membuat pengeluaran biaya untuk gaji menjadi berkurang
Dampak Negatif kecerdasan buatan :
Selain memiliki dampak positif kecerdasan buatan juga memiliki dampak negatif. kecerdasan buatan dapat menghilangkan beberapa lapangan kerja yang ada digantikan oleh mesin, kecerdasan buatan juga bisa membuat manusia menjadi malas karena semua pekerjaan bisa dilakukan secara otomatis, rentan terhadap cyber crime, kecerdasan buatan dapat memiliki kemungkinan terkena hack untuk diatur ulang systemnya
Kesimpulan
Kecerdasan buatan benar memang sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan, kecerdasan buatan juga bisa membuat proses pekerjaan manusia menjadi lebih tepat namun tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan ada beberapa pekerjaan yang harus manusia turun tangan langsung karena tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan perhitungan. kecerdasan buatan sendiri masih dalam pengembangan menuju proses yang sempurna.
Comments